Pertama, kualifikasi. Pastikan apakah broker forex yang akan kita gunakan memiliki kualifikasi yang memadai. Sebisa mungkin pilih broker yang terdaftar di Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebagai Futures Commission Merchant (FCM). Dengan begini kita mendapatkan perlindungan jika broker forex yang kita gunakan melakukan hal ilegal dalam praktik tradingnya.
Kedua, regulasi. Pastikan broker yang akan kita gunakan teregulasi di badan regulasi yang benar. Ini akan melindungi dana kita jika sewaktu-waktu terjadi tindakan fraud (penipuan). Karena dana yang kita kelola terpisah dari dana yang dikelola oleh broker.
Ketiga, model bisnis dari broker. Apakah broker yang akan kita gunakan merupakan broker market makers atau yang bisa menentukan arah pasar, ataukah broker model ECN yang memberikan model dashboard bagi banyak trader.
Keempat, lihat spread yang mereka tawarkan. Ini adalah selisih antara nilai jual dan beli dari suatu pair mata uang. Apakah mereka menawarkan spread yang fix atau bervariasi. Spread inilah yang pada dasarnya menjadi take profit dari perusahaan broker forex.
Kelima, slippage. Artinya adalah bagaimana mereka bisa memberikan penjelasan tentang apa yang akan mereka lakukan jika sewaktu waktu terjadi perubahan harga pasar yang sangat drastis atau signifikan.
Keenam, margin yang diberikan. Inilah nanti yang menjadi dasar seberapa besar investasi modal awal yang kita butuhkan untuk memulai trading di broker yang akan kita pilih nantinya.
Ketujuh, kebijakan rollover overnight. Kita juga harus tahu berapa margin yang mereka butuhkan untuk mendapatkan bunga overnight. Atau bahkan tidak menetapkan bunga overnight.